JAYAPURA - Polda Papua bergerak cepat melakukan perbantuan dan pertolongan kepada masyarakat pasca-gempa bumi (M)5, 4 yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2).
Sejumlah personel dikerahkan untuk melakukan pertolongan korban mulai dari pendataan, evakuasi, mempersiapkan tenda darurat hingga tim trauma healing dari Biro SDM untuk para korban.
“Polri bergerak cepat untuk evakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban yang berdampak gempa di Jayapura, ” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Sementara itu Tim Psikologi Biro SDM Polda Papua juga ambil bagian dari upaya penyelamatan warga dengan mendirikan Posko Tim Psikologi guna melayani warga yang terdampak gempa.
Selain itu, Tim Psikologi juga rutin menyambangi tenda pengungsian yang berada di halaman Kantor Walikota Jayapura, Papua untuk memberikan konseling bagi para korban gempa.
Karo SDM Polda Papua Kombes Pol I Wayan Gede Ardana, SIK, MSi mengatakan kedatangan tim di tenda pengungsian yaitu untuk membantu meredam kecemasan yang timbul dalam diri masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di wilayah Kota Jayapura.
“Kami lakukan metode konseling secara individual pada orang dewasa dan metode bermain pada anak-anak yang ikut mengungsi di tenda tersebut, ” ujar Kombes GD Ardana.
Pamen Polri asal Karangasem Bali ini menyebut, tenda pengungsian yang didirikan oleh tim gabungan Polda Papua dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Jayapura dipadati oleh masyarakat saat malam hari.
Pada pagi hari sampai sore hari tenda pengungsian yang ada di halaman Kantor Walikota Jayapura ditempati oleh Ibu-ibu dan anak-anak dikarenakan yang lainnya beraktifitas di tempat kerja masing-masing.
“Puji syukur dengan hadirnya rekan – rekan Tim Psikologi Biro SDM Polda Papua, kecemasan yang ada dalam diri warga yang terdampak gempa dapat mereda dan anak-anak yang ada di lokasi merasa senang bisa bermain bersama anggota Polri yang hadir di lokasi pengungsian, ”jelas Kombes GD Ardana.
Diberitakan sebelumnya, gempa bermagnitudo 5, 2 mengguncang, Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023). Akibatnya gedung dan jalan hancur akibat gempa yang tidak menimbulkan tsunami ini serta empat orang meninggal dunia.
BMKG mencatat pusat gempa berada di darat sekitar 9 kilometer barat daya Jayapura. Kedalaman gempa itu ada di 10 kilometer di bawah permukaan bumi. (*)